PS5 Sepi Peminat, Saham Sony Turun, & Pecat 900 Karyawannya
Rabu, 28 Februari 2024, menjadi momen yang sulit untuk perusahaan video game ternama Sony Playstation.
Bukankah Sony Playstation banyak peminatnya? Game ekslusifnya banyak dibeli fans garis kerasnya? Layanan PSN Game Digitalnya juga laku. Lantas kenapa Sony merugi sampai banyak karyawannya yang harus dirumahkan?
Temukan jawabannya di artikel ini!
Persaingan yang Kian Sengit di Industri Video Game Global
Pasalnya landscape industri game global telah banyak berubah, khususnya ketika para pesaingnya sukses dengan layanan game pass-nya (XBOX), Nintendo dengan konsol Nintendo Switch-nya yang laris terjual hingga 139 juta unit, ditambah lagi perangkat handled gaming pc kian populer semenjak Valve merilis Steamdeck ke pasaran global.
Hadirnya Steamdeck ini mendorong munculnya handled gaming pc dari banyak brand seperti ROG Ally, Lenovo Legion Go, hingga MSI Claw yang ujungnya hanya menguntungkan penjualan game PC yang ada di platform Steam milik Valve.
Game Ekslusif PS5 Banyak Di-porting ke PC
Karena desakan dari para pesain inilah akhirnya ekslusivitas game playstation sirna, dan banyak IP Games yang sebelumnya ekslusif hanya ada di konsol playstation, kini bisa dimainkan di PC, & game-nya dijual di platform milik Valve, yaitu Steam.
Secara omzet, Sony memang mendapatkan kenaikan revenue, tapi dari sisi pengguna, saya dan gamer lainnya merasa jadi nggak perlu beli PS5 lagi, buat apa, toh game-nya udah nggak ekslusif lagi dan udah bisa dimainin di PC.
Omzet Playstation Naik Tapi Profit Menurun
Setelah mengambil keputusan agresif dengan menjual game ekslusif game playstation ke PC melalui platform Steam, sekalipun omzet naik secara year on year dari Q3 2022 (1,2 Triliun Yen) ke Q3 2023 (1,4 Triliun Yen), tapi profitnya menurun 26% dari 116 miliar yen, turun menjadi hanya 86 miliar yen.
Sony Memecat 900 Karyawan Secara Global & Menutup Studio Game-nya di London
Kabar buruk bagi para karyawan Sony, sebanyak 900 karyawan dipecat di bulan februari ini. Tidak hanya itu, salah satu studio game Sony yang ada di London juga ditutup
Efek PHK Massal & Penutupan Studio Game: Valuasi Perusahaan Turun
Karena aksi pemecatan karyawan secara global, penutupan studio, dan profit menurun, akhirnya berimbas kepada valuasi Sony langsung turun US$ 10 miliar menyusul pengumuman tersebut.
Penutup
Bisa dibilang konstruksi sosial di industri game sudah banyak berubah, kalau dulu Sony bisa merajai pasar game Indonesia & Global, kini mereka sedang dalam kondisi terpuruk, kita doakan saja semoga brand ini bisa bangkit dan memberikan inovasi terbarunya untuk para gamer di masa mendatang.
1 komentar