Add to Collections
Rating
Review at:

Microtransaction: Jebakan Finansial yang Menargetkan Gamer

Dipaksa keluar uang saat bermain game? Mungkin kamu terjebak fitur microtransaction di dalam game, yuk cari tahu!

Pernah dengar istilah microtransaction di dalam game? Nah, di konten kali ini, saya ingin mengulas isu panas yang penuh perdebatan pro dan kontra satu ini yang terus diperbincangkan industri game, karena kontroversinya yang mempengaruhi kondisi finansial seorang gamer.

Kalau kamu jeli melihat isi status pada ilustrasi gambar diatas, kamu bisa mengambil kesimpulan bahwa akibat microtransaction di dalam game, kondisi keuangan seseorang bisa jadi minus atau skenario terburuknya; bangkrut!

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan apa pula microtransaction? Jika memang model bisnis ini merugikan gamer, kenapa dibiarkan tumbuh subur sampai sekarang? Mari cari tahu lewat artikel ini.

Mengenal Microtransaction, Dampaknya untuk Industri Game, & Kondisi Finansial Gamer Beserta Keluarganya

Saya akan mengenalkan apa itu microtransaction dan keterkaitannya dengan judul di artikel ini, kenapa skema bisnis industri game ini bisa jadi salah satu jebakan finansial yang bisa dialami banyak anak-anak, remaja, dewasa, hingga orangtua. Yuk simak artikelnya!

Apa Itu Microtransaction?

Penjelasan mudahnya, microtransaction bisa diartikan sebagai sistem jual beli item, skin, karakter di dalam sebuah game. Pemain menggunakan uang asli untuk ditukar dengan mata uang game seperti diamond, gems, genesis crystal dll, yang bisa dipakai gamer membeli item, skin, dan karakter.

Apa Fungsi Microtransaction di Dalam Game?

Developer dan publisher game menggunakan microtransaction untuk meraup keuntungan dari penjualan item, skin, atau karakter game yang mereka jual kepada pemain.

Dari sudut pandang pemain, kita senang ketika bisa punya skin spesial / langka dan jadi kesenangan tersendiri yang membuat pengalaman bermain game jadi tambah menyenangkan.

Dampak Microtransaction untuk Industri Game

Buat gamer tahun 2000-an awal pasti belum kenal dengan istilah microtransaction, yang kita tahu; developer dan publisher game menjual game buatannya langsung kepada gamer, selesai sampai disitu.

Begitu game sudah dibeli, gamer bisa langsung memainkan semua isi konten game-nya hingga tamat. As simple as that.

Tapi semenjak tahun 2008 keatas, muncul model bisnis bernama microtransaction dimana gamer di iming-imingi untuk membeli banyak item, karakter, dan skin di dalam game. Disinilah perdebatan pro dan kontra terkait penerapan microtransaction dimulai!

1. Keuntungan Microtransaction Bagi Publisher Games

Namanya bisnis, publisher, developer game, hingga investor ingin selalu untung dan profit terus bertumbuh baik dari tahun ke tahun. Dan bisnis model microtransaction terbilang sukses untuk mencapai objektif tersebut.

Karena microtransaction terbilang sukses, banyak publisher dan developer game yang mengadopsi sistem monetisasi tersebut untuk meraup keuntungan dari game buatannya.

2. Kerugian Microtransaction untuk Publisher Game

Kalau bentuk microtransactionnya tidak berlebihan dan tidak serakah, keseimbangan permainan game bisa terjaga, baik itu pemain yang beli banyak item dari menu shop dan yang free to play, keduanya masih bisa bermain game secara adil & fun.

Tapi kalau publisher game-nya serakah, entah memang karena mereka yang ingin meraup untung secepatnya atau ditekan oleh jajaran para investornya agar nilai stock market di bursa saham makin meningkat.

Jika publisher game menerapkan microtransaction secara berlebihan, game buatannya bisa rusak karena player dijadikan sapi perah untuk menghasilkan uang secara serakah. Tentu argumentasi ini didukung dengan data, berikut kami lampirkan video mengenai 7 game yang dirusak oleh sistem microtransaction:

Dampak Microtransaction Dalam Game yang Mempengaruhi Kondisi Finansial Gamer & Keluarganya

Oke, kalau kamu sudah membaca hingga paragraf ini, sekilas kamu sudah tahu ya seperti apa microtransaction, fungsi, dampaknya ke industri game, sekarang kita masuk ke pembahasa inti artikel ini.

Kalau kamu sudah memutar video 7 game yang dirusak microtransaction sebelumnya, spesifiknya di game pertama; dungeon keeper mobile.

Game Dungeon Keeper mobile ini mengusung genre free to play untuk pengguna Android & iOS keluaran publisher game EA (Electronics Arts), nah sistem microtransaction di game ini sangat parah, pemain dipaksa untuk terus mengeluarkan uang untuk mempercepat progress gameplay untuk memperkuat dungeon milik kita.

Para publisher game ini sangat pintar dalam menarget gamer untuk terus mengeluarkan uang di game buatannya. Di Indonesia, publisher game ini menargetkan gamer dengan usia muda (dibawah 10 tahun) untuk memainkan dan membeli item di dalam game dengan cara top-up diamond.

Gamer usia muda ditargetkan karena publisher berpikiran bahwa anak-anak ini bisa memaksa orangtuanya untuk top-up diamond, orangtua yang punya sifat tidak enakan dan suka memanjakan anak berlebihan pastinya mau tak mau membelikan diamond untuk si kecil. Disinilah letak masalahnya.

Jika semua keinginan anak untuk top-up diamond selalu dituruti, keuangan keluarga bisa berantakan, atau setidaknya ada pos pengeluaran yang harus dikesampingkan karena uang bulanan sebagian besar sudah habis untuk memenuhi keinginan anak.

Dan skenario terburuk yang bisa saja terjadi dan bisa dibilang merugikan orangtua adalah kasus anak-anak membeli item game hingga puluhan juta dari kartu kredit milik orangtuanya.

Mereka bisa mengakses fitur microtransaction karena hp atau tablet mereka tersambung dengan kartu kredit orangtuanya, disinilah celah yang diincar publisher game serakah untuk meraup keuntungan dari gamer usia muda. Tentunya argumentasi ini didukung fakta dan data ya.

Salah satu orangtua di Cina bernama Ling Cheng Mong mendapatkan tagihan kartu kredit sebesar $20.000 (300 juta rupiah) karena anak perempuannya membeli karakter game di Genshin Impact melalui fitur loot box dan microtransaction gacha di game ini.

See? Bahkan anak perempuan pun tak luput menjadi sasaran serakahnya sistem microtransaction ini. Padahal, gamer indentik dengan anak laki-laki, nyata-nya, sistem monetisasi ini tidak mengenal gender, ia menargetkan semua gamer asalkan bisa tetap untung.

Dan daftar panjang sejumlah kasus anak-anak yang menghabiskan uang puluhan juta milik orangtuanya akibat microtransaction bisa kamu tonton melalui video berikut ini:

Selain menarget gamer usia muda, gamer usia dewasa pun tak luput dari skema model bisnis industri game satu ini lho. Game seperti mobile legends, pubg, genshin, codm, dll banyak diminati orang dewasa dan pastinya para pemainnya akan mengeluarkan uang untuk membeli item dari game tersebut.

Opini & Kesimpulan

Opini:

Untuk orangtua; ada baiknya mengedukasi anak untuk tidak membeli item di dalam game sekalipun si kecil memintanya dengan cara memaksa atau tantrum hebat sebagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan; top up game.

Untuk orang dewasa; kamu bisa dan boleh saja membeli item di dalam game, namun pastikan uang gajian bulananmu sudah dialokasikan sesuai pos pengeluaran masing-masing, misal untuk kebutuhan, saving, dan playing. Gunakan pos pengeluaran playing ini untuk top-up game. Jangan gunakan 100% uangmu untuk beli item di dalam game, nanti kondisi keuanganmu berantakan dan menyusahkan diri sendiri (Pakai paylater misalnya / pinjol) dan orang lain (Hutang ke teman).

Kesimpulannya, skema microtransaction memang sudah umum diterapkan hampir semua game saat ini, baik itu mobile, pc, hingga konsol game. Model bisnis ini memang menguntungkan publisher game, tapi jika mereka serakah, game yang mereka buat bisa ditinggalkan para pemainnya karena merasa dirugikan dari segi keuangan; dianggap sapi perah untuk menghasilkan profit berkelanjutan.

So, bijak-bijaklah dalam mengeluarkan uang, khususnya untuk pembelian digital di sebuah game, dan jangan mudah terjebak microtransaction di industri game ini ya agar kondisi finansialmu bisa sehat dan aman.



Referensi Pustaka & Dokumentasi

List Referensi :
  • The Lazy Monday: https://www.youtube.com/watch?v=spy1lAFOoFQ
  • Under Expert: https://www.youtube.com/watch?v=KgvDmOoWugQ
  • The Lazy Monday: https://www.youtube.com/watch?v=u8mraFxiwus
  • Daftar Populer: https://www.youtube.com/watch?v=gFNq666D8Do
  • Game Rant: https://gamerant.com/dad-money-return-daughter-spends-20000-genshin-impact-microtransactions/
  • Freepik.com